Kenaikan Cukai Rokok Tak Ampuh Redam Perokok Anak

Jakarta - Biaya cukai hasil tembakau yang naik terus tiap tahun rupanya tidak dapat tekan menekan perokok anak secara berarti. Ini disingkap oleh Chief Taktikst Instansi think tank kesehatan CISDI Yudhina Meillisa.  Slot Judi Online



"Konsumsi rokok di Indonesia masih naik dan peraturan yang sudah dilakukan sejauh ini baik peraturan yang berbasiskan harga belum sanggup tekan pergerakan peningkatan konsumsi rokok di Indonesia," sebut Yudhina dalam Seminar-online, Jumat (29/7/2022).

Apa Itu Terminologi slot Online King88bet

Berdasar data, jumlah perokok anak masih tetap naik walau biaya cukai rokok juga naik tinggi. Peningkatan jumlah perokok ini membuat semakin jauh dari sasaran RPJMN 2020-2024 sejumlah 8,7 %.


Menurut Yudhina, jika peraturan biaya cukai ini tetap sama dan akan terus-terusan diaplikasikan sampai 2030 karena itu sasaran dalam RPJM makin jauh diraih. "Pada tahun 2030 dapat sampai 16 %," jelasnya.


Sekitar 15 % kematian awal terjadi disebabkan karena rokok. Penghasilan negara dari rokok untuk kesehatan cuma Rp 8,1 triliun. Selanjutnya dari segi rugi pendanaan kesehatan sampai Rp 28,1 triliun. Berdasar data dari CISDI, tahun 2019 sejumlah 59 % dari ongkos perawatan rumah sakit yang dijamin BPJS," ujjar Yudhina.


Dia menerangkan untuk perokok peluang semakin besar akan membuat anak-anak mereka alami stunting dan ini mengakibatkan rugi program nasional.


Yudhina memandang dengan merk dan harga yang variasi. Jika warga tidak mempunyai uang yang lumayan banyak untuk beli rokok mereka akan cari merk rokok pada harga yang dapat dijangkau.


"Harga rokok yang bervariatif dalam masyarakat membuat ada opsi yang bervariatif. Perokok yang ketagihan akan benar-benar mereka menjaga merokok dan tidak menyusut benar-benar," sambungnya. Peranan cukai sebagai instrument pengaturan tembakau buat tekan kebiasaan perokok anak, dan akseptasi negara dipandang tidak efisien bila mekanisme dan susunan biaya cukai yang berjalan sekarang ini masih dipertahankan.


Masalahnya mekanisme cukai di Indonesia masih kompleks dan batas produksi sebagai dasar penggolongan biaya masih bisa disalahpergunakan, hingga harga rokok masih tetap dapat dijangkau untuk anak-anak.


Mengakibatkan, sasaran pemerintahan tekan kebiasaan anak dari jadi 8,7 % pada 2024 terancam tidak terwujud. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The three candidates all promise to improve living standards, accelerate economic growth and infrastructure development, protect Indonesia’s resources against foreign exploitation and territorial sovereignty,

A human case of bird flu

ADHD in children