Fesyen Lokal Multifungsi jadi Tren di Tengah Pandemi
Industri kecil menengah (IKM) adalah bidang yang cukup kuat di saat-saat kritis. Ini ditunjukkan pada kritis ekonomi tahun 1998 atau waktu wabah Covid-19 yang berlangsung sekarang ini, IKM sukses memberikan kekuatan dan daya tahannya.
dampak kekurangan karbohidrat dan cara mengatasinya
Seperti IKM fesyen yang sanggup menjaga usaha dengan keuletan dan taktik usaha yang inovatif. Salah satunya yang sekarang berkembang cepat yaitu IKM fesyen Foxquinn, yang mendatangkan koleksi baju wanita.
Founder Foxquinn Stella Marisa menjelaskan merek fesyen yang dirintis semenjak 2018 ini hadiruntuk menjawab keperluan wanita akan produk terbaru yang bermutu bagus dan pada harga dapat dijangkau.
Masalahnya sejauh ini produk bermutu bagus dari segi design dan material umumnya tiba dari merek besar yang harga lumayan mahal dan tidak dapat dicapai seluruh kelompok.
"Kami menyaksikan kesempatan yang ada, hingga saya membuat Foxquinn untuk penuhi keperluan itu. Misi kami jadi hebat merek lokal fesyen wanita di Indonesia, dengan sediakan produk yang terbaru dan bermutu, namun pada harga yang dapat dijangkau," kata Stella dalam info resminya di Jakarta, Senin (7/12/2020).
Walau di periode wabah Covid-19 banyak yang beraktivitas di dalam rumah, usaha fesyen tidak ada matinya sebab baju jadi keperluan dan kemauan wanita untuk tampil elok dan modis. Karena itu pasar industri fesyen masih prospektif, khususnya baju wanita yang multifungsi.
"Kita tidak mengetahui kapan keadaan wabah ini akan usai, hingga kita dituntut untuk fleksibel, kerja di rumah, ke kantor, online rapat, dan yang lain. Oleh karenanya multifungsi dress, baju set, dan hebat bisa menjadi trend yang akan datang," katanya.
Foxquinn juga memiliki komitmen untuk mendatangkan pengembangan design baju terkini dan bermutu yang dibuat oleh si Founder. Walau Stella tidak mempunyai background fesyen tetapi kesenangannya pada industri ini sering jadi ide yang dituangkan dalam tiap design produk Foxquinn.
Dia cari ide design dari aktris dan selebgram di luar negeri, atau seri sinetron luar negeri yang diadaptasi dengan design yang disamakan kemauan pasar Indonesia. Bermacam mode dress seperti Euna Dress, Areum Dress, dan Wilona Dress yang pas untuk kerja di rumah atau di kantor, jadi terkenal di tengah-tengah customer.
Kecuali design fresh dan baru, yang membandingkan Foxquinn dengan merek yang lain ialah garansi kembalikan atau penukaran produk jika barang yang diterima cacat.
"Customer tak perlu takut belanja di Foxquinn sebab kami memberi garansi jika produk yang diterima tentu bagus. Jadi, nyaris tidak ada resiko untuk berbelanja di Foxquinn," lebih Stella.
Dengan pasar fesyen yang semakin berkembang, Stella berbicara tidak tutup peluang untuk memperlebar marketing produknya lewat toko off line. Sekarang ini Foxquinn konsentrasi meningkatkan distribusi online di beberapa basis e-commerce dan web. Kekuatan untuk bereksperimen dan menyesuaikan pada pasar fesyen juga jadi modal Foxquinn berkembang makin cepat.
"Penyesuaian ialah kunci khusus di periode ini. Pada harga produk yang dapat dijangkau di range Rp 200.000, kami terus memberi kualitas dan design terhebat," tutup Stella.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) dan Bermacam Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih menjelaskan, Kemenperin secara stabil memberikan dukungan beberapa pendesain, bersama IKM, dalam negeri untuk adopsi konsep ramah lingkungan pada usaha fesyen.
Ini dikerjakan supaya usaha dalam negeri dapat lebih inklusif dan bisa menggandeng pasar dalam negeri, hingga importase produk fesyen dan kriya bisa dikurangi.
"Kami berharap, di hari esok mereka menjadi ujung tombak industri ramah lingkungan dan inklusif," tutur Gati dalam Awarding Night Indonesia Mode and Craft Award (IFCA) secara virtual, Jumat (4/12/2020).
Gati ngomong, design jadi sisi penting dalam pengerjaan satu kreasi, khususnya di periode wabah. Design yang ramah lingkungan dipandang bisa menjawab rintangan global, khususnya dalam rumor lingkungan.
Oleh karena itu, diadakanlah IFCA 2020 untuk menggerakkan ekosistem industri inovatif Indonesia untuk menjawab rintangan dari keadaan yang tidak jelas, seperti saat ini.
"Sudah pasti dengan design yang bermutu, memerhatikan kesetimbangan alam dan keselarana jalinan manusia. Design yang bagus menjadi jalan keluar persoalan manusia," kata Gati.
Malam penganugerahan Indonesia Mode and Craft Award (IFCA) 2020 diadakan ini hari, Jumat (4/12/2020). Ada 3 kreasi terhebat di semasing kelompok fesyen dan kriya yang diputuskan dan memperoleh penghargaan berbentuk piala, sertifikat dan uang pembimbingan.
Direktur IKM Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Bermacam Kementerian Perindustrian E Ratna Utarianingrum sebagai ketua panitia IFCA sampaikan, dalam realisasinya ada 954 orang pendaftar dengan 223 kreasi yang dikirim, dengan 130 kreasi fesyen dan 93 kreasi kriya.
"Proses penjurian yang dikerjakan ada 3 step. Finalnya, dikerjakan pada 4 Desember 2020 untuk pilih semasing 3 kreasi terhebat di kelompok fesyen dan kriya," tutur Ratna.
Presiden Joko Widodo hadiri pengesahan pembukaan Muslim Mode Festival Indonesia 2018. Jokowi sampaikan jika industri inovatif, terhitung fesyen baju muslim, mempunyai hari esok yang ceria di negara kita.
